Kamis, 16 Januari 2014
bunga asparagus
Bagi Anda pecinta menu restoran, sudah pasti mengenal sayuran asparagus. Sayangnya, sayuran bernama latin Asparagus officinalis ini memang bukan sayuran asli Indonesia melainkan Eropa, Afrika Utara dan Asia Barat. Artinya, secara umum masyarakat Indonesia mungkin belum mengetahui manfaat dan khasiat apa yang terkandung dalam sayuran ini.
Asparagus dikenal sebagai tanaman herbal yang memiliki tinggi 100-150 cm, berkarakteristik tidak memiliki bunga melainkan berupa kuncup yang berada diatas. Umumnya berwarna hijau, meski ada yang berwarna hijau dengan daun berwarna ungu (Asparagus ungu) atau jenis lain yang berwarna putih ke kuning-kuningan (Asparagus Spargel). Tanaman ini merupakan asli Eropa yang kemudian pada masa kolonialisme disebar ke Afrika Utara dan Asia Barat.
Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari asparagus, khususnya untuk mencegah penyakit. Mulai dari radang sendi hingga memperbaiki kinerja ginjal, hati dan usus karena memiliki efek diuretic. efek ini yang membuat saluran urin menjadi lancar. Artinya, segala racun yang merugikan tubuh segera dibuang. Sebabnya, bagi yang mengkonsumsi asparagus, urin akan berbau tajam, persis saat anda usai mengkonsumsi petai atau jengkol.
Tak hanya itu, Asparagus juga kaya akan vitaminC dan E, folat, kaya serat, mengandung lemak tak jenuh, dan anti kolesterol. Sama seperti kebanyakan sayuran, bila cara pengolahannya salah maka manfaat yang ada serta merta hilang. Sebabnya, pengolahan sayuran macam aspragus memiliki teknik tersendiri.
Masyarakat Cina, telah lama menggunakan aspragus selain sebagai sajian menu juga sebagai makanan sehat yang mengobati penyakit mulai dari arthrtis hingga masalah kesuburan.
Cara mendapatkan khasiat aspragus cukup mudah. Salah satunya, dengan membuat sup aspragus. Konon, hasil penelitian ilmiah secara modern menunjukkan bahwa asparagus organik mengandung steroidal glikosida yang memiliki efek anti pembengkakan. Satu setengah mangkuk asparagus organik yang telah dimasak mengandung sejumlah besar asam folik, vitamin C, potassium, dan beta karotin.
Asam Folik membantu mengurangi cacat bawaan pada bayi, kanker panggul, usus dan dubur, serta bermanfaat untuk mencegah penyakit-penyakit jantung. Kandungan vitamin C nya sementara itu dapat membantu tubuh mencegah kanker, penyakit jantung serta meningkatkan daya tahan tubuh. Potassium membantu meregulasikan keseimbangan elektrolit dalam sel dan menjaga fungsi jantung dan tekanan darah yang normal.
Akan tetapi, cara memasaknya jangan terlalu lama. Sebab, saat asparagus dimasak, khasiat alkaloidnya berkurang karena unsur hidrogen dan oksigen yang terdapat di dalamnya akan hilang, unsur-unsur lainnya pun menjadi rusak, dan juga akan mengganggu ginjal.
Cara lain, asparagus dicampur dengan sari wortel. Dengan cara seperti ini, sari asparagus dapat berfungsi sebagai diuretik atau pelancar air seni, tetapi pemakaiannya disarankan tidak terlalu banyak. Zat di dalam asparagus dapat menghancurkan asam-oksalat di dalam ginjal dan di dalam jaringan otot, maka asparagus juga dapat menolong penderita rematik dan radang syaraf.
Cara lainnya, dengan menggubah asparagus menjadi minuman. Ambil, 100 gram aspragus untuk dicuci bersih, kemudian direbus dengan 400 ml air mendidih hingga tersisa 200 ml. Kemudian disaring, didinginkan lalu diblender dengan menambahkan 50 ml air matang sedikit-sedikit sampai halus.cara penggunaanya, diminum 2 kali seminggu. (berbagai sumber/cr2/rin)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar